Call Center
031-592-4000
Background Image

Artikel

Serangan Jantung di Usia Muda

Rabu, 13 Agustus 2025 14:45 WIB     Info Kesehatan

Dulu, penyakit jantung sering dikaitkan dengan usia lanjut. Cerita tentang kakek atau nenek yang terkena serangan jantung sudah menjadi hal biasa. Namun kini, pola hidup modern yang serba cepat justru membuat anak muda rentan terhadap penyakit ini. Serangan jantung tak lagi menunggu usia tua—ia bisa datang lebih awal dari yang diduga.

Banyak generasi muda merasa tubuh mereka masih kuat dan bebas dari risiko penyakit serius. Keyakinan ini sering membuat mereka mengabaikan gejala awal yang sebenarnya bisa menjadi peringatan. Data medis menunjukkan peningkatan kasus serangan jantung pada usia 20–40 tahun, dan ini bukan kebetulan—melainkan alarm yang harus diperhatikan.

Penyebabnya sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari: konsumsi makanan cepat saji, kebiasaan minum kopi berlebihan, begadang demi pekerjaan atau media sosial, serta 

minimnya aktivitas fisik. Ditambah lagi stres berkepanjangan yang kini menjadi bagian dari rutinitas anak muda, baik karena tekanan kerja, sosial, maupun masalah pribadi.

Rokok dan vape juga menjadi kebiasaan yang dianggap biasa, bahkan keren. Padahal, kandungan nikotin dan zat kimia lainnya dapat merusak pembuluh darah secara cepat. Bahkan mereka yang aktif berolahraga dan tampak sehat pun bisa terkena serangan jantung jika mengabaikan faktor genetik atau gangguan metabolik seperti kolesterol tinggi.

Yang membuatnya berbahaya, gejala serangan jantung pada usia muda sering kali tidak mencolok—nyeri ringan di dada atau lengan, sesak napas, mual—sering disalahartikan sebagai masuk angin atau kelelahan. Akibatnya, penanganan terlambat dan peluang penyelamatan pun mengecil.

Karena itu, edukasi dan kesadaran sejak dini sangat penting. Menjaga kesehatan jantung harus dimulai sejak muda, dengan rutin memeriksa kondisi tubuh, memahami riwayat kesehatan keluarga, dan menerapkan gaya hidup seimbang. Kesehatan bukan sekadar investasi masa depan, tapi kebutuhan saat ini.

Sudah banyak kasus anak muda yang kolaps saat bekerja, pingsan saat berolahraga, atau meninggal mendadak saat tidur—semuanya akibat serangan jantung yang tidak terdeteksi. Ini membuktikan bahwa usia muda bukan jaminan jantung yang sehat.

Kabar baiknya, serangan jantung bisa dicegah. Mulai dari mengurangi makanan olahan, rutin berolahraga, menjaga berat badan, tidur cukup, hingga mengelola stres. Menghindari rokok, alkohol, dan kebiasaan duduk terlalu lama juga sangat membantu.

Generasi muda adalah harapan bangsa. Tapi harapan itu bisa hilang jika kesehatan diabaikan. Jangan tunggu tua untuk mulai peduli, karena serangan jantung bisa datang kapan saja—bahkan saat kita merasa sehat dan bugar.

Jantung memang tak bisa bicara, tapi ia memberi sinyal. Dengarkan tubuhmu, jaga iramanya. Karena hidup terlalu berharga untuk berakhir secara tiba-tiba.

 

Penulis : Irma Dian Permata,S.KM.,M.Kes

Instalasi Promosi Kesehatan RS- Tenaga Kesehatan Lainnya - Penyuluh Kesehatan Ahli Muda

 

Customer Service